Putri Duyung

rencananya tanggal 4 Januari nanti tante Sheila mau kawinan, secara ye bokk gadis-gadis muda nan lajang tinggal yayang (tante gue), gue dan sisanya adalah bocah-bocah smp jadilah kita semua dijadikan tim penerima tamu untuk resepsi kawinannya.

dan pas pulang kemaren, ketika masih di Bandung, nyokap gue cerita;
bahan buat baju kawinan tante sheila udah dateng tuh kak, udah ada modelnya juga. katanya sih bawahannya model putri duyung.

gue yang tidak mengerti fashion selain desain-kaos-cowok-lebih-keren-daripada-kaos-cewek serta kalo-mau-tampil-nyetrika-celana-jangan-miring (dari madam ivan), langsung shock. ngek? kebaya dicampur putri duyung? putri duyung?? yang ada sisiknya itu? bukannya dia gak punya kaki? nanti gimana jalannya? apa jadinya akan begini:

maaf, 17+

gue dengan muka bego hanya membalas ucapan nyokap gue seperti ini;
he? putri duyung? putri duyung yang pake sisik itu? bawahnya kan kaki ikan?

nyokap gue dengan muka gak kalah begonya malah nanya balik;
iya ya putri duyung kan ikan, ibu kok baru sadar

that's why people said 'air hujan pasti jatuh ke bawah juga' (lupa peribahasa benernya apa).

singkatnya setelah ke rumah enin kami pun akhirnya mengerti apa maksud dibalik bawahan putri duyung itu. ternyata maksut model putri duyung adalah pas di pahanya ngepas tapi di bawahnya ngelebar. kalo bahasa celananya sih cutbray -.-

tapi kayaknya kalau kita bertiga pake kompakan baju putri duyung lucu juga kali yak, ke kampus gitu, biar kayak aquamarine gimana gitu.

dan ade juwita pun langsung memberi nilai A